Rabu, 02 November 2011

STRATEGI DAsAr MARKETING

Isu dan Perubahan Sosial
Pelaku pembangunan membutuhkan kemampuan dan ketrampilan untuk
memahami serta mengelola isu sosial yang muncul di masyarakat. Umumnya isu
sosial berkembang seiring dengan proses perubahan sosial. Saat ini isu-isu sosial
yang tidak ada habis-habisnya adalah seputar ”korupsi”, ”bencana alam Tsunami”,
narkoba”, ”lingkungan hidup”, ”pemberdayaan masyarakat”, ”flu burung”, ”krisis
kepercayaan” dan sebagainya.
Dibutuhkan strategi yang komprehensif untuk mengelola isu sosial yang
nantinya diharapkan dapat mengubah perilaku individu, kelompok bahkan
masyarakat luas. Kampanye sosial adalah bagian dari promosi pemasaran sosial.
Langkah awal yang perlu dilakukan untuk membuat kampanye sosial adalah analisa
situasi. Analisa situasi internal untuk mengenal aktor terkait, baik kemampuan
organisasi dan eksternal untuk memahami isu sosial. Kemudian, mempelajari isu
yang dihadapkan pada masalah sosial atau dilema dari karakter utama, bisa terkait
dengan suatu kebijakan. Setelah mengidentifikasi karakter isu maka dapat
dirumuskan berbagai pertanyaan terkait dengan isu tersebut.
Riset sosial adalah tulang punggung dari pemasaran sosial. Informasi penting
yang diperoleh dari riset adalah info lengkap tentang isu sosial yang sedang dihadapi.
Riset juga sangat penting untuk merumuskan strategi dalam menghasilkan konsep
yang tepat agar mampu menumbuhkan kepedulian dan mau berderma sebagai
Social Marketing
© PPF 2006 11
output” kampanye sosial. Berbagai metode penelitian sosial dapat digunakan untuk
meneliti karakter dari isu sosial. Apabila kerangka besar isu sosial telah diperoleh
maka organisasi dapat menyusun rencana strategis dengan obyektif dan tindakan
sosial yang akan ditempuh.
Situasi sosial, menurut Linda, antara lain dapat diketahui dengan lebih tajam
apabila meminjam mata sosiologi (sociological eye). Dengan memahami prinsipprinsip
sosiologis dalam meneropong dan mengeksplorasi situasi, menurut Linda,
organisasi
Enterpreuner sosial
Dalam perkembangan social marketing selanjutnya, muncul istilah ”social
enterpreneurship”. Tak berbeda jauh dengan yang dikenal di dunia bisnis, istilah ini
memiliki makna ”kepeloporan” dan ”kemandirian” dalam pelaksanaan program dan
pengumpulan dana. Para narasumber menyatakan bahwa yang paling perlu sebelum
sampai ke tahapan ini adalah menata organisasi terutama untuk membangun
kepercayaan (building trust).
Menurut Hermawan, enterpreneur sosial adalah produk dari kepemimpinan
yang profesional, yang berani mengambil risiko, tajam dalam membidik peluang,
demikian pula handal dalam membuat eksekusi demi keberlanjutan organisasi.
Meskipun banyak yang meyakini, enterpreneur itu ’dilahirkan’, tetapi Hermawan
mengatakan ini bisa dipelajari dan diteliti untuk dikembangkan.
o0o
“’Jual’ gagasan dengan mencari entry point yang
kena’ dengan masyarakat yang akan diubah” –
.
Landasi upaya social marketing dengan riset. Ini
yang selalu dilupakan teman-teman di organisasi
nirlaba. Dengan demikian, dalam evaluasi dan
analisa, masalah dapat ditelusuri dan mudah
dilakukan perbaikan”. Dr. Linda D. Ibrahim


Dasar-dasar Marketing”).
Dasar-dasar Marketing
Dasar-dasar pemasaran dikenal sebagai “4 P” dalam bahasa Inggris.
Setiap “P” berkontribusi terhadap marketing mix, sebuah ‘formula’
dalam menjalankan strategi pemasaran. Berikut ini adalah
penjabarannya:
1. Produk
Barang atau jasa pelayanan yang ditawarkan kepada calon
pembeli atau pelanggan. Ada beberapa hal berkaitan dengan
produk yang selalu perlu dievaluasi oleh penjual atau pemberi jasa.
2. Pricing
Harga/nilai produk atau layanan.
3. Place (tempat)
Tempat, lokasi atau saluran distribusi adalah cara menyediakan
produk untuk konsumen.
4. Promosi
Adalah gabungan atau mix dari periklanan, penjualan pribadi,
promosi penjualan dan kehumasan yang digunakan perusahaan
untuk mendukung tujuan-tujuan periklanan dan marketing.
Social Marketing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar